
Pusat Bandar USJ9, Persiaran Kewajipan, 47630 Subang Jaya, Selangor, Malaysia Email : masjidalfalahusj9@gmail.com Tel dan Fax Pej : 03-8011 6949
Rabu, April 04, 2012
Selasa, April 03, 2012
HABIB UMAR
AHLAN WASAHLAN WA MARHABAN
KEHADIRAN ULAMA BESAR









Khamis, Mac 29, 2012
(Ulama Ahli Sunnah Wal Jamaah dari Kota Mekah al-Mukarramah )
pada:
ISNIN , 2 APRIL 2012
SLPS SOLAT MAGHRIB
di
MASJID AL-FALAH USJ 9.
Khamis, Januari 05, 2012
MAULIDURRASUL 1433 DI MAF

Ahad, November 06, 2011
GOTONG ROYONG IBADAH QORBAN DI MAF
Khamis, November 03, 2011
SAMBUTAN HARI ARAFAH & AIDIL ADHA
Rabu, Oktober 12, 2011
ARTIKEL PILIHAN
Di Balik Pemujaan Wahabi
Islam sama sekali tak bisa dilepaskan dari sosok Baginda Nabi SAW. Beliau adalah insan yang menerima wahyu dari Allah SWT untuk memberikan pencerahan kepada umat manusia dengan agama yang sempurna ini. Tiada sosok yang patut diagungkan di muka bumi melebihi Baginda Nabi SAW. Segenap keindahan fisik dan budi pekerti terdapat dalam figur Baginda Rasulullah SAW. Mencintai Baginda Nabi SAW adalah bagian dari mencintai Allah SWT. Beliau bersaba:
مَنْ أَحَبَّنِي فَقَدْ أَحَبَّ اللهَ وَمَنْ أَطَاعَنِي فَقَدْ أَطاَعَ اللهَ
“Barangsiapa mencintaiku, maka ia benar-benar telah mencintai Allah SWT. Barangsiapa menaatiku, maka ia benar-benar telah taat kepada Allah SWT.”
Cinta haruslah disertai dengan penghormatan dan pengagungan. Oleh sebab itu Allah SWT memerintahkan manusia agar mengagungkan sosok Baginda Nabi SAW. Allah SWT berfirman:
إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا (8) لِتُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُعَزِّرُوهُ وَتُوَقِّرُوهُ
“Sesungguhnya kami mengutus kamu sebagai saksi, pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, supaya kamu sekalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, menguatkan (agama)Nya dan mengagungkan Rasul-Nya.”
Cinta para sahabat kepada Baginda Rasul SAW adalah cinta yang patut diteladani. Dalam hadits-hadits disebutkan bagaimana para sahabat saling berebut bekas air wudhu Baginda Nabi SAW. Meski hanya tetesan air, namun air itu telah menyentuh jasad makhluk yang paling dekat dengan Sang Pencipta. Karena itulah mereka begitu memuliakannya dan mengharap berkah yang terpendam di dalamnya. Ketika Baginda Nabi SAW mencukur rambut, para sahabat senantiasa mengerumuni beliau. Mereka ingin mendapatkan potongan rambut beliau meski sehelai. Dengan rambut itu mereka hendak mengenang dan mengharap berkah Nabi SAW. Demikianlah rasa cinta para sahabat kepada Baginda Nabi SAW.
Primitif
Apa yang berlaku saat ini di Bumi Haramain adalah sesuatu yang bertolak belakang dengan kaidah cinta. Di sana orang-orang Wahabi mengaku mencintai Baginda Nabi SAW, akan tetapi mereka sama sekali tidak menghormati beliau SAW. Mereka bahkan melecehkan beliau dan melakukan perbuatan yang teramat tidak pantas kepada sosok sebesar beliau. Bayangkan saja, rumah yang ditempati beliau selama 28 tahun, yang semestinya dimuliakan, mereka ratakan dengan tanah kemudian mereka bangun di atasnya toilet umum. Sungguh keterlaluan!
Fakta ini belakangan terkuak lewat video wawancara yang tersebar di Youtube. Adalah Dr. Sami bin Muhsin Angawi, seorang ahli purbakala, yang mengungkapkan fakta itu. Dalam video berdurasi 8:23 menit itu, ia mengungkapkan bahwa ia telah melakukan penelitian selama bertahun-tahun untuk mencari situs rumah Baginda Nabi SAW. Setelah berhasil, ia menyerahkan hasil penelitiannya kepada pihak yang berwenang.
Respon pihak berwenang Arab Saudi ternyata jauh dari perkiraan pakar yang mengantongi gelar Doktor arsitektur di London itu. Bukannya dijaga untuk dijadikan aset purbakala, situs temuannya malah mereka hancurkan. Ketika ditanya oleh pewawancara mengenai bangunan apa yang didirikan di atas lahan bersejarah itu, Sami Angawi terdiam dan tak mampu berkata-kata. Si pewawancara terus mendesaknya hingga akhirnya ia mengakui bahwa bangunan yang didirikan kelompok Wahabi di atas bekas rumah Baginda Nabi SAW adalah WC umum. Sami Angawi merasakan penyesalan yang sangat mendalam lantaran penelitiannya selama bertahun-tahun berakhir sia-sia. Ia kemudian mengungkapkan harapannya, “Kita berharap toilet itu segera dirobohkan dan dibangun kembali gedung yang layak. Seandainya ada tempat yang lebih utama berkahnya, tentu Allah SWT takkan menjadikan rumah itu sebagai tempat tinggal Rasul SAW dan tempat turunnya wahyu selama 13 tahun.”
Ulah jahil Wahabi itu tentu saja mengusik perasaan seluruh kaum muslimin. Situs rumah Baginda Nabi SAW adalah cagar budaya milik umat Islam di seluruh penjuru dunia. Mereka sama sekali tidak berhak untuk mengusik tempat terhormat itu. Ulah mereka ini kian mengukuhkan diri mereka sebagai kelompok primitif yang tak pandai menghargai nilai-nilai kebudayaan. Sebelum itu mereka telah merobohkan masjid-masjid bersejarah, di antaranya Masjid Hudaybiyah, tempat Syajarah ar-Ridhwan, Masjid Salman Alfarisi dan masjid di samping makam pamanda Nabi, Hamzah bin Abdal Muttalib. Pada tanggal 13 Agustus 2002 lalu, mereka meluluhkan masjid cucu Nabi, Imam Ali Uraidhi menggunakan dinamit dan membongkar makam beliau.
Selama ini kelompok Wahabi berdalih bahwa penghancuran tempat-tempat bersejarah itu ditempuh demi menjaga kemurnian Islam. Mereka sekadar mengantisipasi agar tempat-tempat itu tidak dijadikan sebagai ajang pengkultusan dan perbuatan-perbuatan yang mengarah kepada kemusyrikan. Akan tetapi dalih mereka agaknya kurang masuk akal, sebab nyatanya mereka berupaya mengabadikan sosok Syekh Muhammad bin Sholeh al-Utsaimin, salah seorang tokoh pentolan mereka. Mereka mendirikan sebuah bangunan yang besar dan mentereng untuk menyimpan peninggalan-peninggalan Syekh al-Utsaimin. Bandingkan perlakuan ini dengan perlakuan mereka kepada Baginda Nabi SAW. Mereka merobohkan rumah Baginda Nabi SAW dan menjadikan tempat yang berkah itu sebagai WC umum, kemudian membangun gedung megah untuk Al-Utsaimin. Siapakah sebetulnya yang lebih mulia bagi mereka? Baginda Rasulullah SAW ataukah Syekh al-Utsaimin?
Bangunan berdesain mirip buku itu dibubuhi tulisan “Yayasan Syeikh Muhammad bin Sholeh al-Utsaimin.” Di dalamnya terdapat benda-benda peninggalan Syekh al-Utsaimin, seperti kaca mata, arloji dan pena. Benda-benda itu diletakkan pada etalase kaca dan masing-masing diberi keterangan semisal, “Pena terakhir yang dipakai Syekh al-Utsaimin.”
Sungguh ironis, mengingat mereka begitu getol memberangus semua peninggalan Baginda Nabi SAW. Ulama mereka bahkan mengharamkan pelestarian segala bentuk peninggalan Baginda Nabi SAW. Beruntung, sebagian benda peninggalan beliau telah dipindahkan ke Turki.
Haul Wahabi
Wahabi melarang keras pengkultusan terhadap diri Baginda Nabi SAW, akan tetapi mereka sendiri melakukan pengkultusan terhadap diri Syekh al-Utsaimin. Mereka membid’ahkan peringatan haul seorang ulama atau wali, akan tetapi belakangan mereka juga menghelat semacam haul untuk Syekh al-Utsaimin dengan nama ‘Haflah Takrim.” Betapa ganjilnya sikap kelompok Wahabi ini.
‘Haul’ al-Utsaimin mereka adakan pada bulan Januari 2010 lalu di sebuah hotel di Kairo di bawah naungan Duta Besar Saudi di Kairo, Hisham Muhyiddin. Rangkaian acara haul itu dibuka dengan pembacaan ayat-ayat Quran, dilanjutkan sambutan-sambutan berisi pujian terhadap almarhum. Sambutan pertama disampaikan Ketua yayasan ar-Rusyd sekaligus Presiden Asosiasi Penerbit Saudi, yang memuji peran Syekh Utsaimin dalam penyebaran agama Islam. Sambutan selanjutnya disampaikan Abdullah, putra Utsaimin, kemudian Atase Kebudayaan Saudi Muhammad bin Abdul Aziz Al-Aqil. Yang disebutkan belakangan ini banyak mengulas manakib Syekh al-Utsaimin dengan menjelaskan tahun lahir dan wafatnya. “Perayaan ini adalah sedikit yang bisa kami persembahkan untuk mendiang Syekh Utsaimin,” ujarnya.
Acara haul ditutup dengan saling tukar tanda kehormatan antara Yayasan ar-Rusyd, Yayasan Utsaimin, Atase Kebudayaan dan Deputi Menteri Kebudayaan dan Informasi. Begitu pentingnya perayaan untuk Utsaimin ini sampai-sampai seorang pengagumnya menggubah sebuah syair:
وَاللهِ لَوْ وَضَعَ اْلأَناَمُ مَحَافِلاَ # مَاوَفَتِ الشَّيْخَ اْلوَقُورَحَقَّهُ
“Demi Allah, Seandainya segenap manusia membuat banyak perayaan untuk Syeikh Utsaimin, hal itu tidaklah mampu memenuhi hak beliau.”
Syair itu menunjukkan pengkultusan orang-orang Wahabi terhadap Syekh Utsaimin. Pengagungan yang kebablasan juga mereka berikan kepada pendiri aliran Wahabi, Muhammad bin Abdul Wahab. Seorang Mahasiswa Universitas Riyadh pernah memprotes dosennya, Dr. Abdul Adhim al-Syanawi, karena memuji Rasulullah SAW. Sang dosen menanyakan apa penyebab si mahasiswa membenci Nabi SAW? Mahasiswa itu menjawab bahwa yang memulai perang kebencian adalah Baginda Nabi sendiri (sambil menyitir hadits seputar fitnah yg muncul dari Najed, tempat kelahiran Muhamad bin Abdul Wahab). “Kalau begitu, siapa yang kamu cintai?” tanya sang dosen. Lalu si mahasiswa menjawab bahwa yang dicintainya adalah Syekh Muhammad bin Abdul Wahab. Selanjutnya sang dosen menanyakan alasan kecintaan mahasiswanya itu. “Karena Syekh Muhammad Abdul Wahab menghidupkan sunnah dan menghancurkan bid’ah,” Jawab mahasiswa itu. (kisah ini dicatat Ibrahim Abd al-Wahid al-Sayyid,dalam kitabnya, Kasf al-Litsam ‘an Fikr al-Li’am hlm.3-4.)
Sungguh benar Baginda Nabi SAW. yang dalam salah satu hadits beliau mengisyaratkan bahwa akan ada fitnah (Wahabi) yang bakal muncul dari Najed. Isyarat itu menjadi nyata semenjak munculnya Muhammad bin Abdul Wahab dari Najed yang dengan bantuan kolonial Inggris mencabik-cabik syariat Islam.
Syekh Utsaimin adalah salah satu penerus Muhammad bin Abdul Wahab. Ia juga gencar menyebarkan fitnah lewat tulisan-tulisannya. Salah satu fitnah itu seperti tertera di dalam karyanya, al-Manahi al-Lafdziyyah hal 161. Di situ ia menulis:
وَلاَ أَعْلَمُ إِلىَ سَاعَتيِ هَذِهِ اَنَّهُ جَاءَ أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم أَفْضَلُ اْلخَلْقِ مُطْلَقاً فيِ كُلِّ شَئٍْ
“Dan saya tidak mengetahui sampai detik ini bahwa Muhammad adalah makhluk Allah yang lebih utama dari segala makhluk apa pun secara mutlak.” Agaknya kalimat inilah yang membuat penganut Wahabi lebih mengagungkan Utsaimin dari pada Baginda Rasulullah SAW….! Ibnu KhariQ
Sumber :
Majalah Cahaya Nabawiy edisi 96 Juli 2011/Sya’ban 1432 H
Popularity: 56% [?]
Baca Juga Artikel Lainnya:
- Vaksin Meningitis Untuk Calon Jama’ah Haji (10)
- Hijrah (0)
- Memilih Pendamping Hidup (31)
- Kafaah Dalam Kacamata Islam (25)
- Saat Waktu Dimusnahkan (0)
- Anugerah Yang Disia-siakan (2)
- Ucapan “SELAMAT NATAL” (17)
- Shalat Dhuhur Setelah Shalat Jum’ah (25)
- Menyemai Berkah Birrul Walidain (26)
- Musibah Selalu Melanda Negeri Kita (1)
Sabtu, September 17, 2011
PENGAJIAN KITAB SAIRUSSALIKIN


.
Dewan Solat MAF
edaran: http://www.alfalahusj9.blogspot.com/
Khamis, September 15, 2011
MAJLIS HAUL IMAM HADDAD 2011
Selain mereka, beberapa lagi ulama' dari Malaysia dan rantau ini akan sampaikan kata-kata hikmah dan mutiara nasihat . |
Selasa, Julai 19, 2011
bersama

(Pensyarah Kanan Univ Darul Mustofa , Tarim , Hadramaut , Yaman )
pada:
SABTU , 23 JULAI 2011
SLPS SOLAT MAGHRIB
di
MASJID AL-FALAH USJ 9.
=====================================
- Nama : al-Habib Musa al-Kazim bin Ja’far bin Muhammad as-Saggaf
- kelahiran : di Tarim , Hadramaut , Yaman . Tahun 1960
- menghafaz al-Quran dan lain-lain ilmu yang berkaitan d Bandar Tarim daripada Para Masyayih dan para Habayib di sana , khususnya di pusat pengajian al-Quran Abi Maryam[1] , di Ribath Tarim[2] .
- Seterusnya mendalami ilmu agama dengan bertalaqqi di hadapan para Ulama di Ribath al-Baidha’ , Bandar al-Baidha’, Yaman.
- Apabila pulang ke Tarim , diberi tanggungjawab yang berat memimpin Institusi Pengajian Islam Darul Mustofa , cawangan Bandar al-Syihr[3], selama 6 tahun .
- Seterusnya melebarkan dakwahnya mengajar di Ribath ar-Raudhah dan ribath an-Nuur di Bandar Mukalla[4]
- sekarang ini menjadi guru di Institusi Pengajian Islam Darul Mustofa , Kampus Induk di Tarim . Juga sebagai ahli jawatankuasa Ifta’ di sini .
- Beliau sering dijemput ke luar Negara bagi menyampaikan dakwah yang mulia di majlis-majlis ceramah, multaqa’, seminar dan sebagainya di serata dunia . Antaranya ksering ke Jerman , UK, Amerika , Norway dan lain-lain Negara di Benua Eropah , Afrika, termasuklah ke Asia Tenggara ini khususnya ke negara ini.
- Tidak ketinggalan juga , banyak mengarangkan kitab-kitab agama bagi menyebarluaskan kebenaran Islam ke seluruh pelusuk Dunia .
-------------------------------------------------
[1] Abi Maryam : Terkenal sebagai pusat pengajian al-Quran dan ilmu-ilmu yang berkaitan dengannya (seperti Tajwid, Qiraat dsbg) . Terletak di Bandar Tarim. Telah diasaskan lebih daripada 100 tahun yang lalu. Melahirkan ramai penghafaz al-Quran khasna di kalangan para Ulama.
[2] Didirikan pada tahun 1304h (1886m). Dipimpin oleh Mudir yang pertamanya: al-Habib Abdurrahman bin Muhammad al-Masyhur, kemudian al-Habib Abdullah bin Umar asy-Syathiri, seterusnya al-Habib Hasan bin Abdullah bin Umar asy-Syathiri dan kini dipimpin oleh al-Habib Salim bin Abdullah bin Umar asy-Syathiri. Dibina di tengah Bandar Tarim menjadi tumpuan ahli ilmu bagi mendalaminya. Melahirkan ramai para Ulama termasuk daripada rantau nusantara ini .
[3] Nama salah satu bandar di Negeri Hadramaut.
[4] Nama salah satu bandar di Negeri Hadramaut.
23 Julai , Maghrib :
di MASJID AL-FALAH, USJ 9
24/7 , 12 tghr :
di MADRAS AN-NUR
24/7 , 5 ptg :
di YAYASAN JENDERAM
24/7 , maghrib :
di MASJID AL-BUKHARY, JALAN HANG TUAH KL.
25/7 , 6.45 ptg :
di MASJID AL-BUKHARI, ALOR SETAR , KEDAH
(bersama UMMAH BERSELAWAT)
Isnin, Jun 27, 2011
Selasa, Jun 07, 2011
Khamis, Jun 02, 2011
Habib Zain Bin Ibrahim Bin Sumaith
SUBANG JAYA